Tuesday, January 14, 2014

Kematian Terhormat

Rosululloh … bersabda dalam hadits syarif: 

أَمَّا بَعْدُ ... اَشْرَفُ الْمَوْتِ قَـتْلُ الشُّهَدَاءِ 

“Amma ba’du… kematian yang paling mulia/terhormat adalah terbunuh sebagai syuhada…(HR. Al Bukhori). 

Para fuqoha’ membagi syahid menjadi tiga macam, secara terperinci dalam madzhab-madzhab…namun secara umum adalah sebagai berikut: 

1) Syahid dunia dan akhirat: yakni orang yang berperang (dan terbunuh) karena memerangi orang kafir, meninggikan kalimat Alloh tanpa disertai kesimpulan, riya’ ataupun ghuluw dari harta ghonimah… inilah dia syahid yang sempurna dan merupakan bentuk syahadah yang paling utama, dan orangnya mendapat pahala yang besar. 


2) Syahid dunia saja: yakni orang yang berperang (dan terbunuh) karena mencari ghonimah, atau karena riya’ atau karena kenifakan… yang seperti ini tidak mendapatkan pahala, namun tetap diperlakukan atasnya hukum-hukum lahir. Kedua golongan syahada’ ini diberlakukan atas mereka hukum-hukum orang yang mati syahid: 


- Menurut golongan Hanafi: Tidak dimandikan, tidak dikafani, dan disholatkan jenazahnya. 

- Menurut golongan Hanbali: Tidak dimandikan, tidak dikafani, dan tidak disholatnya jenazahnya. 

- Menurut golongan Maliki: Tidak dimandikan, tidak dikafani dan tidak disholatkan jenazahnya. 

- Menurut golongan Syafi’i : Tidak dimandikan, tidak dikafani dan tidak disholatkan jenazahnya. 

3) Syahid akhirat saja: yakni orang yang mati karena keruntuhan sesuatu, atau karena tenggelam, atau karena hal yang semisalnya sebagiamana telah dinyatakan dalam hadits-hadits nabi. Syahid yang seperti ini dimandikan, dikafani, dan disholati jenazahnya, secara terperinci dalam madzhab-madzhab. 

مَا تَعُدُّوْنَ الشُّهَدَاءَ فِيْكُـمْ؟ قَالُو: ياَ رَسُوْلَ اللهِ مَنْ قُتِلَ فِي سَـبِيْلِ اللهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ, قاَلَ : إِنَّ الشُّهَدَاءَ أُمَّتِي إِذَنْ لَقَلِـيْلٌ ؟ قاَلُو : فَمَنْ ياَ رَسُوْلَ اللهِ ؟ قَالَ : مَنْ قُـتِلَ فيِ سَـبِيْلِ اللهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ, وَمَنْ مَاتَ فِي سَـبِيْلِ اللهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ, وَمَنْ مَاتَ بِاالطَّاعُوْنِ فَهُوَ شَهِيْدٌ, وَمَنْ مَاتَ مِنَ الْبَطْنِ فَهُوَ شَهِيْدٌ. قاَلَ ابْنُ مُقْسِمٌ : أَشْهَدُ عَلىَ أَبِيْكَ – يَعْنِي أَباَ صَالِحٍ – أَنَّهُ قَالَ : وَالْغَرِيْقُ شَـهِيْدٌ. 

Rosululloh … bertanya (kepada para sahabat): “Siapa yang kalian anggap syuhada’ diantara kalian?” Mereka menjawab: “Siapa yang terbunuh di jalan Alloh, maka dialah syahid.” Berujarlah beliau: “Jika demikian, tentu orang-orang yang mati syahid dari umatku sangat sedikit?” Mereka bertanya: “Jadi siapa ya Rosululloh?” Beliau berkata: “Barangsiapa yang terbunuh di jalan Alloh, maka dia syahid, dan barangsiapa yang mati di jalan Alloh, maka dia syahid, dan barangsiapa mati terkena wabah penyakit, maka dia syahid, dan barangsiapa mati karena sakit perut maka dia syahid.” Berkata Ibnu Miqram: “Aku bersaksi atas bapakmu – yakni Abu Sholih – bahwasanya dia berkata: “Dan orang yang mati tenggelam adalah syahid”. (HR. Muslim – shohih). 

Said bin Zaid meriwayatkan dari Rosululloh … bahwa beliau bersabda: 

مَنْ قُـتِلَ دُوْنَ دِيْنِهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ وَمَنْ قُـتِلَ دُوْنَ دَمِهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ وَ مَنْ قُـتِلَ دُوْنَ مَالِهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ وَمَنْ قُـتِلَ دُوْنَ أَهْلِهِ فَهُوَ شَـهِيْدٌ 

“Barangsiapa yang terbunuh karena membela agamanya, dia adalah syahid. Barangsiapa yang terbunuh karena membela jiwanya, dia adalah syahid. Barangsiapa yang terbunuh karena membela hartanya, dia adalah syahid. Barangsiapa yang terbunuh karena membela keluarganya, maka dia adalah syahid.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, At Tirmidzi, An-Nasai, Al-Baihaqi, Ath-Thoyalisi). 


Semoga Allah Swt merahmati kita dengan syahadah dunya wal akhirah aamiin. 

No comments:

Post a Comment